Rasanya tidak ada hubungan yang tidak diwarnai pertengkaran, baik itu
ringan atau pertengkaran hebat. Perbedaan pendapat memang tak bisa
dihindari, tapi justru dari sini kita bisa lebih saling memahami dan
membuat hubungan bertambah mesra. Kemarahan yang ditahan-tahan juga bisa
menjadi bumerang bagi hubungan.
Agar pertengkaran Anda dengan
pasangan tidak berkembang menjadi "perang urat syaraf", sebaiknya Anda
mengetahui apa saja yang sebaiknya dihindari saat bertengkar dengan si
dia karena sikap Anda berdua bisa menentukan arah hubungan selanjutnya.
- Jangan diam dan mengabaikan
Biasanya
jika pasangan tidak mau menerima pendapat yang kita ajukan, kita akan
langsung ngambek dan mendiamkannya. "Ini kesalahan terbesar yang sering
terjadi dan seharusnya dihindari," ujar Rachel A Sussman, psikoterapis.
Menurutnya
sikap mendiamkan justru membuat pasangan tidak bisa menyampaikan
perasaannya. Jika Anda masih marah, katakan padanya bahwa emosi Anda
tidak bisa pulih secepatnya dan minta waktu untuk membahasnya nanti.
- Jangan mengungkit
Saat
marah dan emosi terkadang kita mengucapkan kata-kata yang sebenarnya
tidak dimaksudkan demikian. Karena itu ada baiknya kita menahan diri. Di
lain pihak kita juga tidak perlu mengambil hati ucapan pasangan ketika
sedang bertengkar. Jika memang terasa mengganggu, ambilah jeda sampai
keduanya sudah tenang untuk membicarakannya.
- Sampaikan 'maaf' dengan penjelasan
Laurie Puhn, mediator dan penulis buku Fight Less, Love More
mengatakan kadang banyak pasangan yang hanya mengatakan 'maaf', saja.
Padahal akan lebih baik mengatakan ‘maaf karena...’ dan ‘di masa yang
akan datang, tidak akan terulang’.
- Sampaikan kondisinya
Jika Anda dan pasangan
ingin membahas topik yang sensitif, misalnya soal uang, carilah waktu
ketika Anda berdua sedang dalam kondisi tenang. Bila seharian ini Anda
sedang suntuk di kantor, lelah karena didera kemacetan, atau capek
mengurus rumah, mintalah waktu padanya untuk tidak membahas hal-hal
sensitif yang bisa berujung pada pertengkaran dulu.
- Jadilah pendengar yang baik
Begitu
si dia mencoba memberi alasan pada satu topik yang sedang dibahas,
cobalah terbuka dan mendengarkan. Mengabaikannya sama halnya dengan
berteriak keras ke wajahnya. Jadilah pendengar yang baik dan berilah
tanggapan secara jernih. Ini akan membuat perselisihan lebih mudah
diselesaikan.
- Jangan terus memperkeruh suasana
Anda tahu si
dia bersalah, namun terus saja mengungkit salahnya hingga menyebut hal
yang ia tidak ia sukai. Ini sama saja dengan menyiram bensin ke api.
Jika memang ada kesalahan yang ia buat, fokuslah pada hal yang terjadi
saat ini dan jangan menambah lagi permasalahan dengan mengungkit hal-hal
yang sudah lewat.
- Fokus untuk mencari solusinya
Energi Anda
akan habis percuma jika terus mengingat apa yang memicu pertengkaran.
Misalnya dia lupa membawa uang tunai di restoran yang tidak menerima
kartu kredit, Anda bisa ke mesin ATM terdekat dan masalah selesai.
Jangan lagi kemudian mengungkit-ungkit kalau si dia adalah orang paling
pelupa yang Anda kenal. Fokus pada solusi akan membuat semua jadi lebih
baik dan mudah.
- Jangan bilang 'saya tidak bermaksud demikian'
Ini
bisa membuat salah arti pada situasi tertentu. Mengatakan ini seperti
menggunakan penghapus pada pulpen bertinta permanen yang tidak akan baik
hasilnya.
- Jangan menyalahkan diri sendiri
Terus menerus
menyalahkan diri sendiri atas pertengkaran yang terjadi bisa membuat
kepercayaan diri menurun. Hubungan Anda berdua tidak akan menjadi lebih
baik. Setiap orang berhak untuk membela dirinya dan menyampaikan alasan
dari tiap tindakan yang dilakukan.
- Jangan menyelesaikan pertengkaran dengan seks
Jika
si dia mengajak Anda bercinta karena menganggap seks bisa membuat
hubungan Anda kembali baik, katakan dengan terbuka dan terus terang
bahwa Anda tidak sedang dalam mood yang baik atau tidak menginginkannya.
Memang hubungan seks setelah bertengkar terkadang lebih intim dan
mesra, tapi itu terjadi jika Anda berdua sudah menemukan solusi dari
masalah yang menjadi bahan keributan.